Aksiologi Hewan Laboratorium dalam Penelitian Obat Herbal untuk Hewan dan Manusia

Aksiologi Hewan Laboratorium dalam Penelitian Obat Herbal untuk Hewan dan Manusia

Oleh Muhammad Sungging Pradana, S.Pi,M.Si & dr. Imam Suryanto

Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo

 

Hewan laboratorium adalah hewan percobaan yang hampir seluruh kehidupannya dipelihara dengan cara tertentu untuk keperluan laboratoris (Suryanto, 2006). Hakekat hewan laboratorium dalam penelitian obat herbal telah dibuktikan bermakna terutama di negara tropis. Untuk pengembangan dan peningkatan pengelolaannya perlu pendalaman pemahaman.Beberapa hewan laboratorium yang dapat digunakan sebagai hewan percobaan diantaranya mencit, tikus, marmut, kelinci, anjing, kera dan babi (Novita, 2015).

Era bioteknologi peran hewan laboratorium tetap tidak dapat dinomor duakan dalam penelitian dan pengujian, meskipun tidak semua penelitian menggunakan hewan coba (Suryanto, 2006; Widjaja, 2011). Preparasi hewan laboratorium untuk ekstrapolasi eksperimental obat herbal hewan untuk kesehatan manusia telah berjalan dan berkembang di Indonesia dan negara tropis lain (Suryanto, 2012). Beberapa peningkatan mutu hewan laboratorium di era bioteknologi telah dikembangkan Bioteknologi Reproduksi hewan jantan secara in vitro pada spermatozoa (Hardjopranjoto, 2005; Suryanto, 2012).

Penelitian menggunakan hewan laboratorium

Data penelitian yang menggunakan hewan laboratorium sebagai hewan coba tidak sedikit jumlahnya. Beberapa diantaranya yaitu penelitian yang menggunakan bahan alam/herbal dengan tujuan sebagai obat untuk manusia dan hewan, seperti penggunaan bawang putih sebagai penurun kolesterol (Pradana dan Imam, 2017), daun salam yang digunakan untuk membantu menurunkan gula darah (Parisa, 2016) dan bahkan dapat digunakan untuk pengembangan vaksin (Novita, 2015).

Penelitian-penelitian tersebut banyak mengambil dari ekstrak yang mengandung senyawa aktif/ metabolit sekunder yang kemudian dimasukkan ke dalam tubuh hewan percobaan baik dengan cara sonde/ diminumkan melalui jarum spuit hingga disuntik pada bagian tertentu. Senyawa-senyawa yang terdapat dalam ekstrak herbal dapat meliputi senyawa alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, polifenol dan minyak astiri.

Salah satu hewan laboratorium yang dapat digunakan sebagai hewan coba yaitu Mencit Balb-c yang memiliki banyak manfaat dalam penelitian, sehingga peran hewan laboratorium memililki makna dalam penelitian terutama terapi herbal. Mencit strain Balb/C banyak digunakan dalam penelitian obat herbal karena memiliki banyak keunggulan yaitu mudah dalam perawatan, mudah untuk dicari, harga terjangkau dan memiliki beberapa kesamaan dengan manusia sehingga dapat menjadi langkah awal untuk menentukan keamanan dan efektivitas obat herbal sebelum diaplikasikan kepada manusia.

Kesimpulan

Hewan laboratorium secara ontologis, epistemologis dan aksiologis tetap diperlukan untuk penelitian obat herbal meski pada era Bioteknologi yang semakin canggih. Dasar filosofis bioetik penggunaan hewan laboratorium tetap harus dilakukan padaperlakuanpenelitian menggunakan hewan percobaan.

Referensi

  • Hardjopranjoto, S. 2006. Perkembangan Bioteknologi Reproduksi pada ternak. Seminar ilmiah sehari Reproduksi hewan terkini.FKH UNAIR.Surabaya.
  • Novita, R. 2015. Pemilihan Hewan Coba pada Penelitian Pengembangan Vaksin Tuberkulosis. Jurnal Biotek Medisiana Indonesia. 4 (1): 15-23.
  • Parisa, N. 2016. Efek Ekstrak Daun Salam pada Kadar Glukosa Darah. JK. Unila. 1 (2): 404-408.
  • Pradana, M. S. dan Imam S. 2017. Terapi Hiperkolesterol pada Mencit (Mus musculus) Strain Balb/C Betina Umur 2 Bulan menggunakan Sari Bawang Putih. Jurnal Biota. 3 (2): 71-75.
  • Suryanto, I. 2006. Rekayasa genetika paradigma baru reproduksi hewan laboratorium.Seniman ilmiah sehari Reproduksi hewan terkini.FKH UNAIR. Surabaya.
  • Suryanto,I. 2012. Epistemiologi preparasi hewan coba untuk ekstrapolasi eksperimental kesehatan hewan dan manusia.KIVNAS ke-12. PDHI.10-13 Oktober 2012.Hotel Saphir. Yogyakarta.
  • Widjaja, N. 2011. Penanganan dan perlakuan hewan coba.Seminar dan Workshop Nasional: Aplikasi Etik dan Bioteknologi pada hewan coba.FKH UNAIR dan IbIKK TDC Lembaga Penyaki Tropis UNAIR.Surabaya.