JPP JAKARTA – Pemerintah Indonesia menetapkan 49 agenda prioritas riset nasional (PRN) dalam lima tahun ke depan, 2020-2024 sebagai fokus kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan.
“Prioritas Riset Nasional 2020-2024 mencakup 49 produk riset inovasi, yang mencakup 12 fokus riset seperti pangan, kesehatan, energi, transportasi, rekayasa keteknikan, kemaritiman, pertahanan dan keamanan, sosial-hukum, seni-budaya dan pendidikan, kebencanaan, sumber daya air, climate change (perubahan iklim), dan kekerdilan,” kata Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) Muhammad Dimyati, Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Muhammad Dimyati mengatakan prioritas riset nasional tersebut antara lain di bidang kesehatan, terdapat obat herbal terstandar (OHT), vaksin, insulin, paracetamol, implan tulang dan gigi, dan alat kesehatan. Sementara di bidang transportasi, ada pengembangan N219 amphibi, mobil listrik serta kapal.
Pengembangan riset tersebut juga akan menggunakan dana abadi penelitian dan berbagai sumber pendanaan lain untuk mendukung percepatan pelaksanaan penelitian dan pengembangan.
Riset di bidang energi diharapkan menjawab tantangan 23 persen energi baru dan terbarukan (EBT) pada bauran energi nasional tahun 2025. Peran riset juga harus mengoptimalkan potensi maritim di Indonesia dan deteksi dini bencana alam yang kerap terjadi.
Untuk itu, diperlukan sinergi dan koordinasi antar lembaga/instansi serta pemangku kepentingan menjadi kunci utama untuk mendukung pengembangan riset yang matang serta konsistensi pelaksanaan hasil kebijakan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Badan Riset dan Inovasi Nasional akan mendorong sinergi dalam melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan yang ada di semua kementerian dan lembaga sehingga pemanfaatan dana penelitian bisa lebih efektif dan efisien untuk menghasilkan hasil riset yang memenuhi kebutuhan masyarakat, industri dan bangsa.(ris)