STRATEGI MENDAPATKAN PENILAIAN SUBTANTIF YANG MAKSIMAL DALAM USULAN PKM (PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT)
Oleh
Khoirul Ngibad, S.Si., M.Si. (Scholar)
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan UMAHA Sidoarjo
Setelah lolos dalam seleksi administratif, proposal PKM (Program Kemitraan Masyarakat) yang disusun oleh para dosen akan dilanjutkan ke dalam seleksi atau penilaian subtantif. Konten dalam proposal PKM harus mempertimbangkan beberapa indikator penilaian subtantif agar nilainya maksimal. Kenapa harus maksimal ??? Para dosen yang mengajukan proposal pengabdian itu tiap tahunnya sangat banyak sedangkan proposal yang lolos pendanaan itu sangat sedikit. Saya pernah menghitung persentase proposal pengabdian masyarakat yang diterima dan lolos mendapatkan pendanaan itu kurang lebih hanya 8% saja. Padahal skema pengabdian itu banyak meskipun di tahun 2020 hanya dibuka 2 skema pengabdian, yaitu skema PKM dan PKMS (Program Kemitraan Masyarakat Stimulus). Jadi, akan coba saya bagikan tentang cara atau strategi dalam memaksimalkan nilai substantif proposal PKM.
Ketajaman analisis situasi permasalahan mitra sasaran
Dalam indikator penilaian ini, dosen pengusul proposal PKM harus berani memasang target nilai dengan skor 10, artinya “analisis situasi permasalahan mitra sasaran Sangat Jelas”. Bagaimana strateginya ??? Untuk memperoleh nilai yang maksimal dalam indikator penilaian ini, bisa kita tonjolkan di bagian analisis situasi dalam proposal yang kita susun. Harus ada bukti foto tentang kegiatan survey atau wawancara ke mitra sasaran. Harus ada data profil mitra saat ini yang super lengkap. Harus banyak data kuantitatif, misalnya: jumlah produk mitra sebulan masih sebanyak 30 pcs, omset mitra sebulan masih sebesar 6 juta, profit mitra sebulan masih sebesar 2 juta, dan lain-lain.
Rumusan masalah prioritas mitra
Dalam indikator penilaian ini, dosen pengusul proposal PKM juga harus berani memasang target nilai dengan skor 5, artinya “rumusan masalah prioritas mitra Sangat Jelas”. Jika pada indikator ketajaman analisis situasi permasalahan mitra sasaran sudah bagus, maka pada indikator ini tinggal mudah saja. Kenapa saya katakana mudah ??? karena kita sudah mempunyai bank data masalah-masalah mitra. Kalau di skema PKM, harus ada minimal 2 permasalahan mitra yang membutuhkan 2 kepakaran keilmuwan yang berbeda. Para pengusul PKM harus mampu memilih masalah prioritas mitra yang harus segera diselesaikan agar kondisi mitra lebih baik yang bisa dilihat dari tingkat keberdayaan mitra.
Kesesuaian kompetensi tim untuk menyelesaikan permasalahan mitra
Dalam indikator penilaian ini, dosen pengusul proposal PKM juga harus berani memasang target nilai dengan skor 5, artinya “Kompetensi tim untuk menyelesaikan permasalahan mitra Sangat Sesuai”. Formasi kompetensi tim pengusul harus mampu menyelesaikan permasalahan prioritas mitra. Di sini peran penting dari seorang ketua pengusul karena harus bisa memasang tim terbaik agar reviewer bisa memberikan nilai maksimal. Saya sendiri selalu memasang ada 3 tim dosen, 1 dosen dari Fakultas Kesehatan, 1 dosen dari Fakultas Teknik, dan 1 dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dengan seperti itu, akan tampak di proposal bahwa kegiatan yang disusun akan mampu menyelesaikan permasalahan mitra secara komprehensif.
Metode, solusi, dan rencana kegiatan yang ditawarkan
Dalam indikator penilaian ini, dosen pengusul proposal PKM juga harus berani memasang target nilai dengan skor minimal 10, artinya “Metode, solusi, dan rencana kegiatan yang ditawarkan Sangat Jelas”. Caranya bagaimana ??? Saya pribadi selalu membuat tabel dalam hal ini. Tabel dengan beberapa kolom. Kolom pertama adalah kolom permasalahan Prioritas Mitra yang sudah disusun di bagian Permasalahan Mitra. Kolom kedua adalah kolom Solusi yang menjelaskan tentang solusi-solusi apa saja yang ditawarkan tim pengusul untuk membantu mengatasi permasalahan mitra tersebut. Kolom ketiga adalah Target Luaran yang menjelaskan tentang target luaran dari masing-masih solusi bukan target luaran kegiatan PKM. Terakhir adalah kolom tentang Rencana dan Indikator Capaian yang berisi tentang indikator-indikator capaian dari target luaran yang sudah ditentukan.
Kesesuaian penugasan tim pelaksana
Dalam indikator penilaian ini, dosen pengusul proposal PKM juga harus berani memasang target nilai dengan skor 5, artinya, “Penugasan tim pelaksana Sangat Sesuai”. Indikator penilaian ini dapat ditunjukkan dalam bagian “Kepakaran dan tugas tim pengusul PKM”. Dalam bagian itu, semua tim pengusul baik dosen maupun mahasiswa harus dijelaskan jenis kepakarannya (keahlian bidang ilmu), jenis masalah mitra yang diatasi dan tugasnya secara detail dalam program PKM.
Kualitas IPTEK yang ditawarkan (hasil penelitian)
Dalam indikator penilaian ini, dosen pengusul proposal PKM juga harus berani memasang target nilai dengan skor minimal 10, artinya “Kualitas iptek yang ditawarkan Baik namun bukan dari Hasil Penelitian Pengusul”. Jadi, dalam indikator penilaian ini masih bisa mendapatkan nilai yang baik meskipun solusi yang ditawarkan bukan hasil penelitian dosen pengusul PKM. Namun, tim pengusul PKM harus pinter-pinter memilih IPTEK yang akan ditawarkan untuk membantu menyelesaikan permasalahan prioritas mitra.
Sebetulnya, masih ada 6 indikator penilainnya lainnya. Insya alloh akan saya bahas di tulisan selanjutnya. Mohon maaf jika kurang berkenan. Terima kasih sudah meluangkan waktu anda untuk membaca tulisan ini. Semoga ada manfaat yang didapat.