KKN TEMATIK UMAHA IMPOWERING MASYARAKAT

KKN TEMATIK UMAHA IMPOWERING MASYARAKAT

Oleh: Gempur Santoso

(Gubes Teknik Industri, UMAHA Sidoarjo)

Sejak pagi sekitar pukul delapan. Saya siap mengikuti webinar diselenggarakan kampus Umaha (Universitas Maarif Hasyim Latif).

Tema “program detasering”. Berbagai kegiatan detasering. Semua saya ikuti. Saya tertarik salah satu kegiatannya “KKN tematik”. KKN= kuliah kerja nyata.

KKN yang akan dilaksanakan, mengaitkan permasalahan di desa (masyakarat di lokasi KKN) dengan misi Umaha. Salah satu misi itu adalah kewirausahaan (interpreneur).

Tentu saja dosen pembimbing lapangan (DPL) melakukan survei dulu. Adakah sumberdaya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) di desa itu, dapat dilakukan impowering terhadap masyarakat menjadi nilai ekonomis.

Bila ketemu, akan menjadi “tema KKN”. Untuk menyelesikan masalah masyarakat desa tersebut.

Tentu saja, antara desa memiliki SDA, SDM, dan masalah yang berbeda. Tema KKN pun menjadi berbeda.

Para mahasiswa Umaha dibina dosen pembimbing lapangan. Memberikan solusi berupa konsep, teknologi, hukum, manajemen, maupun kesehatan. Tergantung kebutuhan. Yang dapat menjadikan konsep baru atas SDA dan SDM. Menjadi sesuatu yang memiliki nilai tambah ekonomi dari kewirausahaan (interpreneur) yang ditemukan.

Tentu saja. Nilai tambah dari temuan interpreneur itu, sangat berguna bagi masyarakat. Meringankan/menyelesaikan permasalahan masyarakat. Syukur tidak miskin lagi.

Konsep baru itu merupakan ilmu baru dalam mengatasi ekonomi masyarakat. Bila nanti ditinggal oleh mahasiswa KKN. Masyarakat bisa melakukan sendiri.

Memberikan konsep (ilmu) nyata bisa diterapkan itu lebih berguna. Turun temurun. Untuk kebutuhan hidup dan kehihupannya.

Dari pada bantuan finansial. Begitu finansial habis, akan habis pula bantuan (sumbangan) yang diberikan.

Pepatah menyebutkan “berilah kail dari pada memberi ikan”. Sebab kail bisa digunakan untuk mencari/mendapat ikan di kolam, sungai, atau dimana saja kehidupan ikan bisa dipancing. Tak habis.

KKN memberikan ilmu nyata ke masyarakat, itu lebih penting. Akan awet, bisa diturukan ke generasi selanjutnya. Sebagaimana firman yang inti artinya: “Allah SWT akan meningkatkan derajat seseorang karena ilmunya”.

Salam sehat untuk semua…aamiin yra.

(GeSa)