Sampah merupakan hama tersulit untuk di tanggulangi di setiap negara. Permasalahan ini mendapatkan sorotan dari Wordl Health Organization (WHO) yang mana sampah banyak dihasilkan dari kegiatan rumah tangga.
Permasalahan sampah juga sudah menjadi persoalan yang harus di selesaikan di setiap negara khususnya Indonesia. Bertepatan dengan diadakannya kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo yang dilaksanakan di daerah Sidoarjo, Jawa Timur desa Ploso Kecamatan Wonoayu, dari tinjauan langsung di daerah setempat, muncul permasalahan sampah yang terdapat di desa tersebut yaitu kurangnya kesadaran diri masyakarat untuk mengelolah sampah. Permasalahan yang timbul menjadikan peluang sebagai kegiatan utama dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo yang berada di kelompok 9 K.H Sahal Mahfudz dibawah bimbingan DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) Dewi Agustya Ningrum, SE., M.Ak.
Beberapa upaya yang sudah dilakukan oleh masyarakat desa Ploso kecamatan Wonoayu dalam menjaga kebersihan desa Ploso terutama alian sungai yaitu kegiatan kerja bakti rutin bersama masyarakat setiap hari Minggu. Penanganan sampah yang mereka lakukan adalah dengan cara dikumpulkan dan dibakar. Upaya yang sudah dilakukan ini belum optimal dan menimbulkan dampak negatif lain bagi lingkungan.
terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan belum optimalnya pengelolaan sampah di desa ploso dalam mendukung dan melestarikan kebersihan lingkungan yaitu masih minimnya komitmen dan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangn terutama didaerah aliran sungai di desa ploso, belum adanya sarana dan prasarana pengolahan sampah.
Sarana dan prasarana peengolahan sampah menjadi unsur pendukung untuk menciptakan pengolahan yang optimal. Setelah tersedianya unsur pendukung tersebut maka langkah selanjutnya yakni melakukan penerapan teknologi penanganan sampah yang efisien dan aman bagi lingkungan. Selama ini praktek penanganan sampah adalah dengan cara dibakar, untuk mengubah kebiasaan yang sudah menjadi tradisi desa Ploso maka diperlukan adanya teknologi yang tepat dalam pembakaran sampah sehingga tidak menimbulkan efek negatif bagi lingkungan. Penggunaan alat pembakar sampah tanpa asap adalah hal yang paling tepat dalam mengatasi permasalahan terkait penanganan sampah di desa ploso kecamatan wonoayu. Karena dengan alat tersebut tidak menghasilkan asap yang mencemari lingkungan.
Alat pembakaran sampah tanpa asap dengan metode rocket stove adalah alat yang digunakan untuk mengubah bentuk sampah menjadi ukuran yang lebih kecil dengan pembakaran yang efisien dan panas tinggi. Sampah dibakar dalam ruang pembakaran sederhana yang berisi cerobong vertikal terisolasi, yang memastikan pembakaran hampir sempurna sebelum api mencapai permukaan.. Perubahan ukuran bisa mencapai 50-90% dari volume sebelumnya. Meskipun proses pembakaran sampah kecil, tetapi berperan sangat penting dalam meningkatkan jumlah polutan di udara, terutama debu dan hidrokarbon. Faktor penting yang perlu diperhatikan dalam emisi udara tercemar limbah adalah emisi partikulat selama proses pembakaran, dan emisi proses dekomposisi yang perlu diperhatikan adalah HC berupa gas metana. Polutan dari pembakaran sampah dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan menyebabkan kanker karsinogenik, dengan adanya inovasi teknologi sampah ini memberikan solusi untuk jawaban permsalahan yang ada di Ploso tanpa menimbulkan efek samping yang berkepanjangan pun tidak menghabiskan biaya yang cukup besar untuk pengolahannya.
(sumber:kelompok KKN 9 desa ploso)