Edukasi Bullying pada Lembaga Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Islamiyah

OLEH KKN UMAHA 8.KH.BISRI SYANSURI
Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal fisik ataupun sosial di dunia nyata maupun maya. Perbuatan tersebut berimplikasi terhadap perasaan seseorang menjadi tidak nyaman, sakit hati bahkan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok. kelompok KKN KH. Bisri Sansuri, Universitas Maarif Hasyim Latif saat ini menjalin komunikasi dengan Lembaga Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Islamiyah di Desa Sawocangkring, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, dengan harapan para siswa dapat memahami bahaya bullying beserta dampaknya melalui kegiatan edukasi bullying.
Program kerja untuk melaksanakan kegiatan edukasi bullying telah disusun sebagai program utama kedua oleh kelompok KKN KH. Bisri Sansuri sejak dilakukannya survey lokasi satu minggu sebelum pelaksanaan KKN. Hingga pada akhirnya mahasiswa menemukan dan memutuskan untuk menjalin komunikasi dengan salah satu Lembaga Pendidikan di Desa Sawocangkring atas saran dari perangkat desa. Drs. H. Akhmad Munir Suudi Mpdi, Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Islamiyah, menerima dengan baik usulan program kerja yang ditawarkan mahasiswa KKN KH. Bisri Sansuri untuk melaksanakan kegiatan edukasi bullying.
Lembaga Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Islamiyah di Desa Sawocangkring sebelumnya sudah pernah melakukan kegiatan edukasi bullying, namun masih kurang berpengaruh kepada para siswa/i disana. Dapat dilihat dari sikap para siswa/i yang masih memberi nama panggilan kepada temannya menggunakan nama orang tuanya, juga masih bercanda dengan menggunakan kekerasan seperti mencubit, mendorong, dan sebagainya. Karenanya mahasiswa memiliki ide untuk melaksanakan kegiatan edukasi bullying di Lembaga Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Islamiyah Desa Sawocangkring dengan cara yang asyik dan menyenangkan agar dapat mudah diterima oleh para siswa/I disana.
Adapun Upaya yang telah dicapai dan diberikan oleh Mahasiswa KKN adalah mengajak para siswa/i melakukan ice breaking sebelum memberikan edukasi bullying, mengajak siswa/i untuk berperan membacakan materi yang akan disampaikan dan memberikan penghargaan dengan memberikan hadiah kecil, setelahnya melakukan kegiatan tanya jawab mengenai materi yang telah disampaikan dan memberikan hadiah kecil kepada siswa/i yang dapat menjawab pertanyaan yang ditanyakan, dan yang terahkir mengajak para siswa/i ice breaking dan mengajarkan nyanyian atau yel-yel dengan tema “tepuk bullying”.
Harapan mahasiswa KKN UMAHA setelah berakhirnya kegiatan edukasi bullying adalah agar para siswa dapat memahami dampak bullying terhadap siswa lain sehingga tidak ada bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Kelompok KKN 8. KH. Bisri Syansuri juga berharap agar edukasi bullying tetap berlanjut di sekolah dan menjadi muatan lokal yang dapat diterapkan oleh para guru di sekolah ini.
Sumber:kumparan.com