Mewarnai merupakan sebuah aktivitas yang disenangi oleh anak anak. Kegiatan ini dapat membantu mengarahkan imajinasi anak, saat bertemu dengan bidang dan pilihan-pilihan warna. Manfaat lain dari mewarnai adalah dapat mengembangkan kemampuan motorik anak, meningkatkan kreativitas, meningkatkan fokus dan masih banyak lagi.
Salah satu alat pewarna yang sering kali digunakan adalah crayon. Banyak sekali lomba mewarnai untuk kalangan Anak SD yang menggunakan crayon. Namun mewarnai menggunakan crayon tidak semudah yang kita lihat. Sifat dari crayon oil pastel yang cenderung lunak dan agak licin seringnya membuat anak-anak tidak dapat mewarnai dengan rapi dan bersih.
Dalam kesempatan kali ini, Mahasiswa Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Wonosalam, Jombang memiliki program kerja untuk mendampingi siswa-siswi SDN Sumberjo 3 dalam belajar teknik mewarnai menggunakan crayon.
Sebelum hari pelaksanaan, perwakilan dari peserta KKN Umaha Kelompok Sumberjo 2 telah melakukan observasi dahulu ke SDN Sumberjo 3 bertemu dengan Bapak Mulyadi Hadi S.Pd selaku Kepala Sekolah di SD tersebut. Pak Mulyadi menjelaskan bahwa pihak SD memperbolehkan kegiatan belajar ini namun ada sedikit kendala yaitu siswa-siswi tidak memiliki alat mewarnai yang diminta oleh mahasiswa KKN. Akhirnya setelah mendapatkan jumlah murid kelas 3 yaitu 15 anak, Kelompok KKN Umaha Sumberjo 2 memutuskan untuk memeberikan crayon isi 12 untuk masing-masing siswa, agar kegiatan ini dapat berjalan dengan efektif dan berguna bagi siswa dikemudian hari.
Selain crayon, beberapa alat yang nanti digunakan dalam kegiatan pembelajaran adalah kertas gambar ukuran A4, tissue dan tusuk gigi. Marchellia Herdianti, sebagai perwakilan dari KKN Umaha Kelompok Sumberjo 2 telah mempersiapkan gambar lineart untuk diwarnai nantinya. Gambar tersebut dibuat sendiri sedemikian rupa agar memenuhi beberapa aspek bidang yang biasanya terdapat dalam pewarnaan crayon untuk tingkat anak SD. “Gambar langit, tanaman, dan tanah merupakan objek yang saya utamakan dalam pembelajaran mewarnai kali ini” Ujar mahasiswi Jurusan Desain Komunikasi Visual itu.
Hari Sabtu tanggal 27 Agustus 2022 adalah hari dimana kegiatan pembelajaran mewarnai menggunakan crayon di SDN Sumberjo 3 ini dilaksanakan. Mahasiswa dan mahasiswi yang mendampingi kegiatan ini berjumlah 5 orang, diantaranya : Marchellia Herdianti (DKV), Mela Desi Arista (DKV), Moch Ridho Baihaqi (DKV), Linsy Putri (Manajemen), dan Lukluk Qolbiyah (Manajemen). Setelah melakukan perkenalan kepada para murid, selanjutnya pembagian kertas gambar dan crayon kepada masing-masing murid. Mereka terlihat sangat senang saat mendapatkan Crayon baru. Lalu penjelasan tentang teknik pewarnaan Crayon dimulai.
Teknik pertama yang diajarkan adalah cara memegang crayon, karena untuk anak-anak biasanya mereka memegang crayon terlalu keatas dan terlalu menekannya dengan kuat. Hal ini dapat membuat crayon rentan patah karna teksturnya yang agak lunak. Jadi memegang crayon sebaiknya dekat dengan ujung depan crayon.
Agar hasil gambar terlihat “nyata”, Anak akan diajari cara memilih warna. Sekadar contoh misalnya untuk warna bebatuan dan langit. Untuk mewarnai bebatuan, perlu disediakan warna krayon hitam, abu-abu, dan krayon putih. Sementara untuk warna langit, dapat digunakan krayon warna biru muda, warna putih, dan abu-abu. Kuncinya, setiap mewarnai suatu obyek upayakan ada gradasi warna, dari warna tua ke muda. Hal ini untuk menunjukkan perlunya pencahayaan sisi gelap dan sisi terang, serta adanya bayangan. Selain itu, gambar yang diwarnai akan menunjukkan dimensi warna.
Terdapat 2 teknik arsiran dalam pewarnaan menggunakan crayon. Yang pertama adalah teknik putar. Teknik ini dilakukan dengan cara memutar-mutarkan crayon secara berulang-ulang pada kertas sehingga kertas terwarnai dengan crayon. Kelebihan dengan teknik ini yaitu hasil lebih rata. Dan yang kedua adalah teknik menggores, Teknik menggores dilakukan dengan cara menggoreskan garis lurus secara berulang-ulang sehingga bidang dapat terwarnai oleh crayon secara merata. Kelebihan dengan menggunakan teknik ini yaitu proses pengerjaannya lebih cepat. Namun, di sisi lain juga memiliki kekurangan yaitu hasilnya kurang merata sehingga tidak maksimal. Aplikasi pewarnaan pada bentuk gambar sebaiknya menyesuaikan dengan bidang yang diwarnai. Misal untuk gambar bidang datar seperti meja, dinding, dan lantai menggunakan teknik gores, sedangkan gambar bidang yang banyak lengkungan seperti pohon, tanah, rambut dapat menggunakan teknik putar.
Setelah semua bidang sudah terisi warna yang penuh, barulah dapat menyempurnakannya dengan memberikan detail-detail pada gambar dengan teknik kerik, menggunakan tusuk gigi. Teknik ini dapat juga digunakan untuk menghapus warna crayon yang salah saat sudah berada diatas warna lain. Lalu barulah menegaskan lineart lagi menggunakan spidol hitam ataupun crayon warna hitam.
Kegiatan ini mendapat respon yang sangat baik dari anak-anak. Mereka semua sangat antusias dalam belajar mewarnai menggunakan crayon ini. Kita semua berharap, setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran ini murid-murid mendapatkan ilmu dan alat yang bermanfaat serta meningkatkan ketrampilan murid dalam bidang seni rupa. (Sumber: sabdopalon.jombangkab.go.id)